Kamis, 05 Mei 2016

PANDUAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
PAUD KB EDELWEIS

Disusun oleh:

Neneng Masnah
Agus Iswanto
Neis Raka Randika Salam

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I  PENDAHULUAN    
·         Latar Belakang
·         Tujuan Pengembangan KTSP
·         Prinsip Pengembangan KTSP
BAB II KOMPONEN KTSP
1.    Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
2.    Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan
3.    Kalender
4.    Silabus dan rencana pelaksanaan pengajaran
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
1.    Mata pelajaran
2.    Muatan lokal
3.    Kegiatan pengembangan diri
4.    Pengaturan beban belajar
5.    Ketuntasan belajar
BAB IV LANDASAN,PRINSIP KOMPONEN DAN PENGEMBANGAN SILABUS
·         Apa itu silabus ?
·         Siapa pengembangan silabus ?
·         Apa saja prinsip pengembangan silabus ?
·         Bagaimana pelaksanaan pengembangan KTSP ?
·         Bagaimana langkah-langkah teknis pengembangan silabus ?
·         Bagaimana pengalokasian unit waktu dalam silabus ?
·         Bagaimana pengembangan silabus selanjutnya ?
·         Apa saja komponen silabus ?
·         Bagaimana format silabus ?
BAB V            PEMETAAN KOMPENTENSI DASAR ANALISIS ALOKASI WAKTU, PROTA,
      PROMES DAN RPP
A.   Apa langkah berikutnya setelah silabus tersusun ?
B.   Apa itu pemetaan kompentensi dasar perunit
C.   Apa itu analisis alokasi waktu ?
D.   Apa itu prota dan promes ?
E.   Apa itu RPP ?
BAB VI PENYUSUNAN KTSP
A.   Sub komponen KTSP
B.   Penyusunan KTSP di PAUD KB EDELWEIS
C.   Apa saja yang dibutuhkan ?
D.   Konsep pengetahuan anak
E.   Menetapkan indikator pengembangan




















BAB I
PENDAHULUAN

·         Latar Belakang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diberlakukan mulai tahun ajaran 2006/2007.KTSP ini disusun oleh satuan PAUD KB EDELWEIS. Penyusunanan atau pengembangannya Lewat rambu-rambu yang berlandaskan piranti hukum mulai dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,kami berharap bisa mengembangkan KTSP sebagai dasar untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran bagi siswa.”Dasar Pemahaman dan Pengembangan KTSP” ini bermaksud memberikan kemudahan dan disusun dengan tujuan ingin proses kegiatan belajar mengajar di PAUD KB EDELWEIS menjadi lebih baik lagi, Dengan pertimbangan praktis-pragmatis, uraian yang terdapat dalam buku ini lebih diarahkan pada langkah-langkah konkret yang bisa dipakai sebagai panduan pelaksana pendidikan (khususnya guru) dalam pengembangan KTSP. Oleh karena itu, urutan penyajian dalam buku ini pada dasarnya mencerminkan urutan kegiatan dalam pengembangan kurikulum.
·         Tujuan Pengembangan KTSP
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
KTSP yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi
( (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh PAUD KB EDELWEIS.Prinsip dan tujuan KTSP ini diimplementasikan untuk memberdayakan lingkunagan dan sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengelola serta menilai pembelajaran sesuai dengan kondisi dan aspirasi PAUD KB EDELWEIS.
Dengan adanya KTSP pihak yang akan berperan dan bertanggung jawab dalam melaksanakannya, yaitu: sekolah, kepala sekolah, guru, dinas pendidikan kebupaten atau kota, dinas pendidikan propinsi dan Depniknas. Pada KTSP, kewenangan PAUD KB EDELWEIS untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum lebih diperbesar.
·         Prinsip Pengembangan
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
v Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungan PAUD KB EDELWEIS
v Beragam dan terpadu
v Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
v Relevan dengan kebutuhan kehidupan
v Menyeluruh dan berkesinambungan
v Belajar sepanjang hayat dan
v Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Selain itu, KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional sebagai berikut:
§  Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
§  Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
§  Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.
§  Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
§  Agama, Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah.
§  Kondisi sosial budaya masyarakat setempat,Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
§  Kesetaraan Jender, Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender.
§  Karakteristik satuan pendidikan, Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan PAUD KB EDELWEIS.




BAB II
KOMPONEN KTSP

KTSP ada empat komponen, yaitu:
1.    Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
Rumusan tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu kepada tujuan umum pendidikan yaitu: Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri.
2.    Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan dari kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
a.    Bahasa
b.    Kognitif
c.    Kemandirian Fisik
d.    Agama
e.    Olahraga dan Seni 
f.     Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Alokasi waktu untuk KBM PAUD KB EDELWEIS adalah:
Ø  Hari Senin s/d Jum’at
Ø  Jam 07.00 WIB s/d 11.00 WIB
3.    Kalender Pendidikan
PAUD KB EDELWEIS menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kalender pendidikan dinas pendidikan kabupaten Bekasi.
4.    Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran
Silabus ini merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Berdasarkan silabus inilah guru bisa mengembangkannya menjadi Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi siswa PAUD KB EDELWEIS.



BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


Struktur dan muatan kurikulum meliputi Sub Komponen:
1.    Mata pelajaran
Berisi “Struktur Kurikulum Tingkat Sekolah” yang disusun berdasarkan kebutuhan siswa dan sekolah.Pengembangan Struktur Kurikulum dilakukan dengan cara antara lain: Mengatur alokasi waktu pembelajaran “tatap muka” seluruh main pembukaan,main inti dan main penutup.
2.    Muatan lokal
Berisi tentang: Jenis, Strategi Pemilihan dan pelaksanaan Mulok yang diselenggarakan oleh sekolah.Dalam pengembangannya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Ø  Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan ciri khas sekolah PAUD KB EDELWEIS
Ø  Substansi yang akan dikembangkan, materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mapel lain, atau terlalu luas substansinya sehingga harus dikembangkan menjadi Mapel tersendiri. Seperti belajar Menari dan Musik.
Ø  Bentuk penilaiannya kuantitatif (angka).
3.    Kegiatan Pengembangan diri
Ø  Bertujuan memberikan kesempatan kpd peserta didik utk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dg kebutuhan, kemampuan, bakat, minat peserta didik, dan kondisi sekolah.
Ø  Dapat dilaksanakan dalam bentuk keg:
Ø  Pelayanan Konseling (kehidupan pribadi, sosial, kesulitan belajar)
4.    Pengaturan beban belajar
Berisi tentang jumlah beban belajar per hari, per minggu per semester dan per Tahun Pelajaran yang dilaksana-kan di sekolah, sesuai dengan alokasi waktu yang tercantum dalam Struktur Kurikulum
5.    Ketuntasan Belajar
Berisi tentang Kriteria dan mekanisme penetapan Ketuntasan Minimal Per bulan yang ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:
Ø  Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100 %, dgn batas kriteria ideal minimum 75 %
Ø  Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) per MP dengan mempertimbangkan: kemampuan rata-rata siswa



Untuk kurikulum PAUD KB EDELWEIS mengacu pada PERMEN 58 tahun 2009 dan mempunyai program tahunan/semester sebagai berikut :

TEMA SEMESTER GANJIL (1)
NO
TEMA
ALOKASI
WAKTU
1
Diri Sendiri
3 Minggu
2
Lingkunganku
4 Minggu
3
Kebutuhanku
4 Minggu
4
Binatang
3 Minggu
5
Tanaman
3 Minggu
Jumlah
17 Minggu

TEMA SEMESTER GENAP (2)
NO
TEMA
ALOKASI
WAKTU
1
Rekreasi
4 Minggu
2
Pekerjaan
3 Minggu
3
Air,Api dan Udara
2 Minggu
4
Alat Komunikasi
2 Minggu
5
Alam Semesta
3 Minggu
6
Tanah Airku
3 Minggu
Jumlah
17 Minggu













BAB IV
LANDASAN, PRINSIP KOMPONEN DAN
PENGEMBANGAN SILABUS

·         Apa itu silabus?
Silabus dapat didefinisikan sebagai ”garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran” (Salim, 1987:98). Istilah silabus digunakan utuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam rangka pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Seperti kita ketahui, dalam pegembangan kurikulum dan pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditentukan standar kompetensi yang berisikan kebulatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang ingin dicapai, materi yang harus dipelajarai, pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan sistem evaluasi untuk mengetahui pencapaian standar kompetensi. Dengan kata lain, pegembangan kurikulum dan pembelajaran menjawab pertanyaan:
Ø  Apa yang akan diajarkan (standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pelajaran)?
Ø  Bagaimana cara mengajarkannya (pengalaman belajara, metode, media)?
Ø  Bagaimana cara mengetahui cara pencapaiannya (evaluasi atau sistem penilaian)?
Berdasarkan gambaran tersebut dapat dinyatakan bahwa silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru. Selain itu, silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran),dan evaluasi rencana pembelajaran.
Kalau begitu, apa manfaat pegembangan silabus?
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, sepeti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembalajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun untuk satu kompetensi dasar. Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pegelolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan pembelajaran secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaan secara individual.
Bahkan, silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian. Dalam pembelajaran berbasis kompetensi, sebagaimana yang dianut oleh KTSP, sistem penilaian selalu mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok/pembelajaran yang teradat dalam silabus.
·         Siapa pengembangan silabus?
Yang mengembangkan atau menyusun silabus adalah:
Ø  Guru kelompok
Ø  Kelompok kerja guru
Ø  Dinas pendidikan.
Penyusunan silabus dilaksanakan bersama-sama oleh guru kelompok atau kelompok kerja guru pada tingkat satuan pendidikan untuk satu sekolah atau kelompok sekolah dengan tetap memperhatikan karakteristik masing-masing sekolah.
·         Apa saja prinsip pengembangan silabus?
Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang berisikan garis-garis besar materi pembelajaran. Beberapa prinsip yang mendasari pengembangan silabus antara lain:
Ø  Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Untuk mencapai kebenaran ilmiah tersebut, dalam penyusunan silabus selayaknya dilibatkan para pakar di bidang kelimuan
Ø  Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai atau ada keterkaitan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
Ø  Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
Ø  Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
Ø  Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
Ø  Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
Ø  Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
Ø  Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
·         Bagaimana pelaksanaan pengembangan KTSP?
Secara teknis, pelaksanaan pengembangan KTSP dapat dekelompokkan menjadi tiga yaitu:
Ø  Analisis Konteks
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisis konteks adalah sebagai berikut:
ü  Menganalisis potensi dan kekuatan/kelemahan yang ada di sekolah: peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program yang ada di sekolah
ü  Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar: POMG, dewan pendidikan, dinas pendidikan, sumber daya alam dan sosial budaya.
ü  Mengidentifikasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Perkembangan anak usia dini
Ø  Mekanisme Penyusunan
Ø  Pada mekanisme penyusunan, yang perlu diperhatikan adalah:
ü  Tim penyusun
ü  Kurikulum dikembangkan sesuai dengan PAUD KB EDELWEIS Tim penyusun kurikulum PAUD KB EDELWEIS terdiri atas guru, kepala sekolah,Pengurus Yayasan
ü  Kegiatan
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan bagian dari kegiatan perencanaan PAUD KB EDELWEIS. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru.
Tahap kegiatan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan secara garis besar meliputi: penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi, serta finalisasi. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim penyusun.
ü  Pemberlakuan
Dokumen kurikulum tingkat satuan PAUD KB EDELWEIS dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta diketahui oleh POMG dan dinas kabupaten yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
·         Bagaimana langkah-langkah teknis pengembangan silabus?
Secara teknis, langkah-langkah pengembangan silabus mengikuti tahapan sebagai berikut:
Ø  Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana yang tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
ü  urutan berdasarkan hierarki (cara bersikap yang diatur tertulis)konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi
ü  keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
Ø  Mengidentifikasi materi pokok
Mengidentifikasi materi pokok yang menunjang pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
ü  tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
ü  kebermanfaatan bagi peserta didik;
ü  struktur keilmuan;
ü  kedalaman dan keluasan materi;
ü  relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;
ü  alokasi waktu.
Ø  Mengembangan pengalaman belajar
Pengalaman belajar merupakan kegiatan mental dan fisik yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajar melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan mengaktifkan peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Rumusan pengalaman belajar juga mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik.
Ø  Merumuskan indikator keberhasilan belajar
Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda, perbuatan dan/atau respons yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Ø  Penentuan jenis penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Ø  Menentukan alokasi waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk menguasai kompetensi dasar.
Ø  Menentukan sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
·         Bagaimana pengalokasian unit waktu dalam silabus?
Pengalokasian waktu dalam silabus mengikuti cara-cara berikut.
Ø  Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan PAUD KB EDELWEIS.
Ø  Implementasi (pelaksanaan,penerapan) pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.
·         Bagaimana Pengembangan Silabus Selanjutnya
Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.
Dalam rangka pemantapan lebih lanjut, silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dan terus-menerus dengan memperhatikan masukan dari hasil evaluasi hasil belajar, hasil evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan hasil evaluasi rencana pembelajaran. Oleh karena itu, tahapan pengembangan silabus diawali dari perencanaan, pelaksanaan, perbaikan, pemantapan, sampai pada penilaian pelaksanaan.
·         Apa saja komponen silabus?
Berdasarkan langkah-langkah pengembangan silabus maka format silabus paling tidak memuat sembilan komponen, yaitu komponen:
1)    Identifikasi
2)    Standar Kompetensi
3)    Kompetensi Dasar
4)    Materi Pokok
5)    Pengalaman Belajar
6)    Indikator
7)    Penilaian
8)    Alokasi Waktu
9)    Sumber/Bahan/Alat
·         Bagaimana format silabus?
Berdasarkan komponen tersebut, hasil pengembangan silabus dapat dikemas
ke dalam Rencana Kerja Harian (RKH), Rencana Kerja Mingguan (RKM), Rencana Kerja Bulanan (RKB), Rencana Kerja Tahunan (RKT).





















BAB V
PEMETAAN KOMPENTENSI DASAR
ANALISIS ALOKASI WAKTU,
PROGRAM TAHUNAN (PROTA) /
PROGRAM SEMESTER (PROMES)
DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A.   Apa langkah berikutnya setelah silabus tersusun?
Langkah berikutnya setelah silabus tersusun adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tetapi, sebelum RPP ini disusun, ada beberapa tahapan kegiatan yang harus dilakukan guru agar RPP yang disusun bisa efektif dan efisien. Langkah-langkah tersebut adalah:
1)    melakukan pemetaan kompetensi dasar perunit;
2)    melakukan analisis alokasi waktu;
3)    menyusun program tahunan dan/atau program semester; dan
4)    menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
Keempat tahapan kegiatan ini dilakukan secara hierarkhis (berurutan) karena hasil setiap tahapan kegiatan merupakan acuan atau dasar dari tahapan kegiatan berikutnya.
B.   Apa itu Pemetaan Kompetensi Dasar Perunit?
Pemetaan kompetensi dasar perunit adalah penataan semua kompetensi dasar yang tertuang dalam silabus mata pelajaran ke dalam unit-unit pembelajaran. Dengan melakukan pemetaan kompetensi dasar ini akan diketahui unit-unit pelajaran yang terdapat dalam mata pelajaran dan jam pelajaran yang diperlukan pada setiap unit. Pengetahuan terhadap porsi waktu setiap unit akan memudahkan guru dalam pengembangan materi pembelajaran ketika menyusun RPP.
Apa yang harus diperhatikan dalam Pemetaan Kompetensi Dasar Perunit?
Yang harus diperhatikan guru dalam pemetaan kompetensi dasar perunit adalah sebagai berikut:
Ø  Pengurutan kompetensi dasar sesuai dengan prinsip keilmuan, pendidikan (pengajaran), dan kadar kesulitan/kedalaman.
Ø  Penyatuan kompetensi dasar yang sejenis.
Ø  Pemberian jumlah waktu/jam pelajaran setiap unit dengan melihat hasil Pengembangan Silabus.
Ø  Pembagian jumlah waktu/jam pelajaran yang tersedia (dalam satu tahun atau satu semester) ke semua unit secara proporsional.
C.   Apa itu Analisis Alokasi Waktu?
Analisis alokasi waktu adalah pelacakan jumlah minggu dalam semester/tahun pelajaran terkait dengan pemanfaatan waktu pembelajaran pada mata pelajaran tertentu. Pelacakan ini diarahkan pada jumlah minggu keseluruhan, jumlah minggu tidak efetktif, dan jumlah minggu efektif. Kepastian jumlah minggu efektif pada semester/tahun pelajaran akan memudahkan guru dalam penyebaran jam pelajaran pada setiap unit pelajaran yang telah dipetakan sebelumnya.
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam Analisis Alokasi Waktu?
Yang perlu diperhatikan guru dalam analisis alokasi waktu adalah sebagai berikut:
Ø  Penentuan jumlah minggu pada setiap bulan dalam semester/tahun pelajaran dengan melihat Kalender Umum.
Ø  Penentuan jumlah minggu yang tidak efektif pada setiap bulan dalam semester/tahun pelajaran dengan melihat Kalender Pendidikan.
Ø  Penentuan jumlah minggu yang efektif pada setiap bulan dalam semester/tahun pelajaran dengan melihat Kalender Pendidikan.
Ø  Penyebaran jumlah jam pelajaran pada setiap unit pelajaran yang telah dipetakan sebelumnya (Lihat hasil Pemetaan Kompetensi Dasar Perunit).
Ø  Pengalokasian jam pelajaran untuk ulangan harian (kalau ada), ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester.
Ø  Pembagian jumlah waktu/jam pelajaran efektif (dalam satu tahun atau satu semester) ke semua unit secara proporsional dan semua jenis ulangan.
D.   Apa itu Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes)
Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes) adalah rencana umum pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajaran efektif dalam satu tahun/semester. Penyusunan Prota dan Promes ini berdasarkan hasil Analisis Alokasi Waktu yang ditetapkan sebelumnya dan hasil Pemetaan Kompetensi Dasar Perunit. Hasil penyusunan Prota dan Promes inilah yang nantinya sebagai dasar untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada sisi lain, berdasarkan Prota dan Promes ini pula nantinya kepala sekolah atau pengawas bisa mengetahui/mengontrol apakah unit-unit pembelajaran telah dilaksanakan oleh guru atau belum.
Apa yang patut dilakukan guru dalam penyusunan Prota dan Promes?
Yang patut dilakukan guru dalam penyusunan Prota dan Promes adalah sebagai berikut:
Ø  Mendaftar kompetensi dasar pada setiap unit berdasarkan hasil Pemetaan Kompetensi Dasar Perunit yang telah disusun.
Ø  Mengisi jumlah jam pelajaran setiap unit berdasarkan hasil Analisis Alokasi Waktu yang telah disusun.
Ø  Menentukan materi pembelajaran pokok pada setiap kompetensi dasar, yang didapatkan dari pengembangan silabus yang telah disusun atau dari kreativitas guru.
Ø  Membagi habis jumlah jam pelajaran efektif (dalam satu tahun atau satu semester) ke semua unit pembelajaran dan semua jenis ulangan berdasarkan pengalokasian waktu yang terdapat dalam hasil Analisis Alokasi Waktu yang telah disusun..
E.   Apa itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran perunit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas. Berdasarkan RPP inilah seorang guru (baik yang menyusun RPP itu sendiri maupun yang bukan) diharapkan bisa menerapkan pembelajaran secara terprogram. Oleh karena itu, RPP ini harus mempunyai daya terap (aplicable) yang tinggi. Pada sisi lain, lewat RPP ini pula dapat diketahui kadar kemampuan guru dalam menjalankan profesinya.
Apa saja langkah yang patut dilakukan guru dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?
Langkah yang patut dilakukan guru dalam penyusunan RPP adalah sebagai berikut:
Ø  Ambillah satu unit pembelajaran yang akan diterapan dalam pembelajaran.
Ø  Tulis standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam unit tersebut.
Ø  Tentukan indikator untuk mencapai kompetensi dasar tersebut.
Ø  Tentukan alokasi waktu yang diperlukan untuk mencapai indikator tersebut.
Ø  Rumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.
Ø  Tentukan materi pembelajaran yang akan diberikan/dikenakan kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Ø  Pilihlah metode pembelajaran yang dapat medukung sifat materi dan tujuan pembelajaran.
Ø  Susunlah langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada setiap satuan rumusan tujuan pembelajaran, yang bisa dikelompokkan menjadi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Ø  Sebutkan sumber/media belajar yang akan digunakan dalam pembelajaran secara konkret dan untuk setiap bagian/unit pertemuan.
Ø  Tentukan teknik penilaian, bentuk dan contoh instrumen penilaian yang akan digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Kalau instrumen penilaian berbentuk tugas, rumuskan tugas tersebut secara jelas dan bagaimana rambu-rambu penilaiannya.




BAB VI
PENYUSUNAN KTSP


A.   KTSP Meliputi Sub Komponen:
*      Bidang Pengembangan Pembiasaan
*      Moral dan Nilai-nilai agama
*      Sosial emosional dan kemandirian
*      Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar
*      Bahasa
*      Kognitif
*      Fisik Motorik
*      Seni
*      Mulok (misal: Menganyam, Menanam dan lain-lain) 
*      Kegiatan Pengembangan diri ( misal: melukis, baca tulis angka/bta, menari)

B.   Penyusunan KTSP di PAUD KB EDELWEIS
Peyusunan KTSP di PAUD KB EDELWEIS meliputi :
1.    Progran tahunan/semester
2.    Program bulanan
3.    Program mingguan
4.    Program harian
Merupakan program pembelajaran yang berisi jaringan tema, bidang pengembangan,kompetensi dasar,hasil belajar,indikator, dan alokasi waktu
Konsep Pengembangan Kurikulum
Kurikulum PAUD menggunakan pendekatan holistic curriculum mencakup semua aspek perkembangan,Proses belajar dilaksanakan secara integrated learning mencakup semua konsep pengetahuan (bahasa, matematika, sains, ilmu sosial, seni),Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui bermain,Kurikulum dikembangkan oleh lembaga dengan merujuk pada standar yang disusun oleh Pemerintah
Kurikulum PAUD untuk:
Ø  Membentuk karakter anak, dilakukan melalui pembiasaan: agama dan moral/nilai, emosi sosial
Ø  Membangun kemampuan dasar: kognitif, fisik, emosi sosial, bahasa, seni
Langkah 1
ü  Pahami identifikasi-identifikasi dan konsep yang harus dikembangkan di kurikulum
ü  Memahami tahap perkembangan kelompok anak (lihat menu generik/ standar tingkat pencapaian perkembangan)
Apa saja yang dibutuhkan ?
v  Acuan yang dirujuk Pemerintah (Permendiknas 58 th 2009)
v  Acuan / standar tambahan (Menu pembelajaran,  Mulok, visi misi lembaga)
v  Sejumlah waktu
v  Bahan yang mendukung
v  Tekad
Konsep pengetahuan anak
1)    Konsep pengetahuan yang dipelajari anak, yakni: (National  Institute of Child Health & Human Development) Keaksaraan/literasi:
Mengembangkan pengetahuan bahasa dalam semua sentra  bermain
Bercakap-cakap dengan setiap anak di setiap kesempatan
Mengenalkan kata-kata baru dengan cara menjelaskan, menunjuk gambar, menggunakan ekspresi, nada suara, atau bahasa tubuh
Bernyanyi, menunjuk huruf saat membacakan cerita, memajang huruf/kata di dinding, menempatkan buku cerita di setiap sentra, mendorong anak untuk bercerita
Mencontohkan memegang buku dengan benar, merawat buku, mengenalkan penulis dan ilustrator buku saat membacakan cerita, menata buku dan bahan-bahan cetak lainnya secara menarik dan relevan dengan tema yang dibicarakan.
2)    Matematika
Mengembangkan pengetahuan matematika dalam semua sentra bermain dan Bbrnyanyi; ada satu palu, satu..satu aku sayang ibu, jump..jump..the number jump; menghitung kehadiran anak, menghitung alat yang dibutuhkan saat sarapan.
Bertepuk tangan berpola di sentra musik, menggambarkan pola yang dibuat anak dg balok di sentra balok, dengan warna pada bingkai di sentra seni, meronce di sentra persiapan.
Berbicara bentuk geometri saat membangun, saat berada di luar ruangan, menggambarkan posisi dan letak saat main peran, dsb.
Menggunakan balok untuk mengukur, jam untuk memberitahukan waktu beres-beres, atau menggunakan kata kemarin, hari ini, atau besok
Membuat grafik benda-benda seperti daun, kerang, kancing, dsb
Membuat tally di papan tulis kesukaan anak, kehadiran anak, dsb
3)    Sains
Pengetahuan sains lebih dari sekedar fakta, bagaimana fakta-fakta tersebut memberikan informasi yang lebih bermakna
Mengembangkan pengetahuan sains dalam semua sentra  Bermain
Meletakkan benda-benda agar anak dapat mengamati objek seperti: magnet, kaca pembesar, cermin, timbangan, dll.
Meletakkan benda-benda yang sudah rusak seperti: telepon, radio, mainan bongkar pasang, dll.
Mengajak anak-anak menanam, memelihara binatang kesayangan serta mendiskusikan tumbuh kembang serta siklus hidupnya.
Berbicara tentang benda-benda yang tampak di angkasa saat siang dan malam; cuaca dan benda-benda yang perlu disiapkan serta memelihara lingkungan terhadap perubahan cuaca
4)    Ilmu Sosial 
Ilmu sosial adalah ilmu tentang bagaimana orang-orang hidup di masa lalunya dan saat ini, bagaimana mereka bekerja, berinteraksi, memecahkan masalah, dibentuk dan membentuk lingkungannya, mencakup (social studies standards):
Mengembangkan pengetahuan ilmu sosial dalam semua sentra Bermain
Seni
Seni merupakan kegiatan merancang, mencipta, dan bereksplorasi, mencakup:
Ø  Menari (Anak belajar mengekspresikan dan merespons musik melalui gerakan anggota tubuhnya)
Menyanyi
Ø  Bermain musik (Anak belajar bermusik melalui mendengarkan dan berinteraksi dengan berbagai jenis musik)
Ø  Membuat karya seni (melukis, menggambar, kolase, memahat, mencap, menjahit, dll)
Ø  Mengembangkan pengetahuan seni dalam semua sentra Bermain
5)    Teknologi
Ilmu tentang alat, bahan, mesin, teknik, dan sumber-sumber yang membuat pekerjaan kita menjadi lebih mudah, mencakup:
*      Kesadaran akan teknologi yang digunakan di lingkungan rumah, sekolah, kantor yang dapat memudahkan pekerjaan kita
*      Dasar-dasar penggunaan alat-alat teknologi
*      Macam-macam alat teknologi
*      Penggunaan alat teknologi secara aman, sesuai dan merawatnya secara bertanggungjawab
*      Mengembangkan pengetahuan teknologi dalam semua sentra bermain
*      Menempatkan benda/alat (telepon, mesin fax, hair dryer, blender, kaca pembesar, dsb sesuai tema) yang dapat digunakan anak selama main.
*      Menunjukkan cara kerja benda/alat dan menggunakan istilah yang tepat dalam penggunaan alat teknologi.
*      Menyediakan ragam benda/alat yang berbeda dan mendorong anak menggunakannya dalam berbagai cara.
*      Mendorong anak bekerjasama dan mengembangkan aturan dalam menggunakan alat/benda secara aman dan sesuai.
Langkah 2
Menetapkan  indikator Perkembangan Anak Usia Dini  (PAUD) KB Edelweis :
Setiap kelompok usia memiliki banyak aspek perkembangan (terpadu dan berkesinambungan).Pilih 1 atau 2 indikator dari setiap aspek perkembangan
Jadikanlah indikator yang terpilih sebagai tujuan pembelajaran. Tahapan Perkembangan Ada di dalam Permendiknas No. 58 Tahun 2009
Sebagai dasar tujuan stimulasi PAUD,Menyeluruh dan saling terkait antar aspek perkembangan,Setiap indikator memuat kemampuan dasar pengetahuan bahasa, matematika, sosial, sains, seni, motorik.














·       Visi
Visi kami adalah sebagai lembaga multi dimensi yang memberikan dasar dan mengembangkan jasmani,rohani dan intelektual secara seimbang agar kelak anak didik kami siap kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.
·       Misi
Sedang Misi kami adalah Menumbuh kembangkan sikap sosial, kemandirian, kejujuran dan kedisiplinan, menumbuh kembangkan minat, bakat, ketrampilan dan kreatifitas anak.
·        Tujuan
Tujuan PAUD KB EDELWEIS adalah meningkatkan indeks pembangunan manusia, menyiapkan anak untuk sekolah, mengurangi angka buta huruf muda, meningkatkan mutu pendidikan, mengurangi angka putus sekolah, mempercepat wajib belajar, mengurangi angka mengulang, memperbaiki derajat kesehatan dan gizi anak balita.



 PANDUAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
PAUD KB EDELWEIS

Disusun oleh:

Neneng Masnah
Agus Iswanto
Neis Raka Randika Salam

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I  PENDAHULUAN    
·         Latar Belakang
·         Tujuan Pengembangan KTSP
·         Prinsip Pengembangan KTSP
BAB II KOMPONEN KTSP
1.    Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
2.    Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan
3.    Kalender
4.    Silabus dan rencana pelaksanaan pengajaran
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
1.    Mata pelajaran
2.    Muatan lokal
3.    Kegiatan pengembangan diri
4.    Pengaturan beban belajar
5.    Ketuntasan belajar
BAB IV LANDASAN,PRINSIP KOMPONEN DAN PENGEMBANGAN SILABUS
·         Apa itu silabus ?
·         Siapa pengembangan silabus ?
·         Apa saja prinsip pengembangan silabus ?
·         Bagaimana pelaksanaan pengembangan KTSP ?
·         Bagaimana langkah-langkah teknis pengembangan silabus ?
·         Bagaimana pengalokasian unit waktu dalam silabus ?
·         Bagaimana pengembangan silabus selanjutnya ?
·         Apa saja komponen silabus ?
·         Bagaimana format silabus ?
BAB V            PEMETAAN KOMPENTENSI DASAR ANALISIS ALOKASI WAKTU, PROTA,
      PROMES DAN RPP
A.   Apa langkah berikutnya setelah silabus tersusun ?
B.   Apa itu pemetaan kompentensi dasar perunit
C.   Apa itu analisis alokasi waktu ?
D.   Apa itu prota dan promes ?
E.   Apa itu RPP ?
BAB VI PENYUSUNAN KTSP
A.   Sub komponen KTSP
B.   Penyusunan KTSP di PAUD KB EDELWEIS
C.   Apa saja yang dibutuhkan ?
D.   Konsep pengetahuan anak
E.   Menetapkan indikator pengembangan




















BAB I
PENDAHULUAN

·         Latar Belakang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diberlakukan mulai tahun ajaran 2006/2007.KTSP ini disusun oleh satuan PAUD KB EDELWEIS. Penyusunanan atau pengembangannya Lewat rambu-rambu yang berlandaskan piranti hukum mulai dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,kami berharap bisa mengembangkan KTSP sebagai dasar untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran bagi siswa.”Dasar Pemahaman dan Pengembangan KTSP” ini bermaksud memberikan kemudahan dan disusun dengan tujuan ingin proses kegiatan belajar mengajar di PAUD KB EDELWEIS menjadi lebih baik lagi, Dengan pertimbangan praktis-pragmatis, uraian yang terdapat dalam buku ini lebih diarahkan pada langkah-langkah konkret yang bisa dipakai sebagai panduan pelaksana pendidikan (khususnya guru) dalam pengembangan KTSP. Oleh karena itu, urutan penyajian dalam buku ini pada dasarnya mencerminkan urutan kegiatan dalam pengembangan kurikulum.
·         Tujuan Pengembangan KTSP
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
KTSP yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi
( (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh PAUD KB EDELWEIS.Prinsip dan tujuan KTSP ini diimplementasikan untuk memberdayakan lingkunagan dan sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengelola serta menilai pembelajaran sesuai dengan kondisi dan aspirasi PAUD KB EDELWEIS.
Dengan adanya KTSP pihak yang akan berperan dan bertanggung jawab dalam melaksanakannya, yaitu: sekolah, kepala sekolah, guru, dinas pendidikan kebupaten atau kota, dinas pendidikan propinsi dan Depniknas. Pada KTSP, kewenangan PAUD KB EDELWEIS untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum lebih diperbesar.
·         Prinsip Pengembangan
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
v Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungan PAUD KB EDELWEIS
v Beragam dan terpadu
v Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
v Relevan dengan kebutuhan kehidupan
v Menyeluruh dan berkesinambungan
v Belajar sepanjang hayat dan
v Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Selain itu, KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional sebagai berikut:
§  Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
§  Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
§  Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.
§  Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
§  Agama, Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah.
§  Kondisi sosial budaya masyarakat setempat,Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
§  Kesetaraan Jender, Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender.
§  Karakteristik satuan pendidikan, Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan PAUD KB EDELWEIS.




BAB II
KOMPONEN KTSP

KTSP ada empat komponen, yaitu:
1.    Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
Rumusan tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu kepada tujuan umum pendidikan yaitu: Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri.
2.    Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan dari kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
a.    Bahasa
b.    Kognitif
c.    Kemandirian Fisik
d.    Agama
e.    Olahraga dan Seni 
f.     Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Alokasi waktu untuk KBM PAUD KB EDELWEIS adalah:
Ø  Hari Senin s/d Jum’at
Ø  Jam 07.00 WIB s/d 11.00 WIB
3.    Kalender Pendidikan
PAUD KB EDELWEIS menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kalender pendidikan dinas pendidikan kabupaten Bekasi.
4.    Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran
Silabus ini merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Berdasarkan silabus inilah guru bisa mengembangkannya menjadi Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi siswa PAUD KB EDELWEIS.



BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


Struktur dan muatan kurikulum meliputi Sub Komponen:
1.    Mata pelajaran
Berisi “Struktur Kurikulum Tingkat Sekolah” yang disusun berdasarkan kebutuhan siswa dan sekolah.Pengembangan Struktur Kurikulum dilakukan dengan cara antara lain: Mengatur alokasi waktu pembelajaran “tatap muka” seluruh main pembukaan,main inti dan main penutup.
2.    Muatan lokal
Berisi tentang: Jenis, Strategi Pemilihan dan pelaksanaan Mulok yang diselenggarakan oleh sekolah.Dalam pengembangannya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Ø  Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan ciri khas sekolah PAUD KB EDELWEIS
Ø  Substansi yang akan dikembangkan, materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mapel lain, atau terlalu luas substansinya sehingga harus dikembangkan menjadi Mapel tersendiri. Seperti belajar Menari dan Musik.
Ø  Bentuk penilaiannya kuantitatif (angka).
3.    Kegiatan Pengembangan diri
Ø  Bertujuan memberikan kesempatan kpd peserta didik utk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dg kebutuhan, kemampuan, bakat, minat peserta didik, dan kondisi sekolah.
Ø  Dapat dilaksanakan dalam bentuk keg:
Ø  Pelayanan Konseling (kehidupan pribadi, sosial, kesulitan belajar)
4.    Pengaturan beban belajar
Berisi tentang jumlah beban belajar per hari, per minggu per semester dan per Tahun Pelajaran yang dilaksana-kan di sekolah, sesuai dengan alokasi waktu yang tercantum dalam Struktur Kurikulum
5.    Ketuntasan Belajar
Berisi tentang Kriteria dan mekanisme penetapan Ketuntasan Minimal Per bulan yang ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:
Ø  Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100 %, dgn batas kriteria ideal minimum 75 %
Ø  Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) per MP dengan mempertimbangkan: kemampuan rata-rata siswa



Untuk kurikulum PAUD KB EDELWEIS mengacu pada PERMEN 58 tahun 2009 dan mempunyai program tahunan/semester sebagai berikut :

TEMA SEMESTER GANJIL (1)
NO
TEMA
ALOKASI
WAKTU
1
Diri Sendiri
3 Minggu
2
Lingkunganku
4 Minggu
3
Kebutuhanku
4 Minggu
4
Binatang
3 Minggu
5
Tanaman
3 Minggu
Jumlah
17 Minggu

TEMA SEMESTER GENAP (2)
NO
TEMA
ALOKASI
WAKTU
1
Rekreasi
4 Minggu
2
Pekerjaan
3 Minggu
3
Air,Api dan Udara
2 Minggu
4
Alat Komunikasi
2 Minggu
5
Alam Semesta
3 Minggu
6
Tanah Airku
3 Minggu
Jumlah
17 Minggu













BAB IV
LANDASAN, PRINSIP KOMPONEN DAN
PENGEMBANGAN SILABUS

·         Apa itu silabus?
Silabus dapat didefinisikan sebagai ”garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran” (Salim, 1987:98). Istilah silabus digunakan utuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam rangka pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Seperti kita ketahui, dalam pegembangan kurikulum dan pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditentukan standar kompetensi yang berisikan kebulatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang ingin dicapai, materi yang harus dipelajarai, pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan sistem evaluasi untuk mengetahui pencapaian standar kompetensi. Dengan kata lain, pegembangan kurikulum dan pembelajaran menjawab pertanyaan:
Ø  Apa yang akan diajarkan (standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pelajaran)?
Ø  Bagaimana cara mengajarkannya (pengalaman belajara, metode, media)?
Ø  Bagaimana cara mengetahui cara pencapaiannya (evaluasi atau sistem penilaian)?
Berdasarkan gambaran tersebut dapat dinyatakan bahwa silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru. Selain itu, silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran),dan evaluasi rencana pembelajaran.
Kalau begitu, apa manfaat pegembangan silabus?
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, sepeti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembalajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun untuk satu kompetensi dasar. Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pegelolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan pembelajaran secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaan secara individual.
Bahkan, silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian. Dalam pembelajaran berbasis kompetensi, sebagaimana yang dianut oleh KTSP, sistem penilaian selalu mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok/pembelajaran yang teradat dalam silabus.
·         Siapa pengembangan silabus?
Yang mengembangkan atau menyusun silabus adalah:
Ø  Guru kelompok
Ø  Kelompok kerja guru
Ø  Dinas pendidikan.
Penyusunan silabus dilaksanakan bersama-sama oleh guru kelompok atau kelompok kerja guru pada tingkat satuan pendidikan untuk satu sekolah atau kelompok sekolah dengan tetap memperhatikan karakteristik masing-masing sekolah.
·         Apa saja prinsip pengembangan silabus?
Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang berisikan garis-garis besar materi pembelajaran. Beberapa prinsip yang mendasari pengembangan silabus antara lain:
Ø  Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Untuk mencapai kebenaran ilmiah tersebut, dalam penyusunan silabus selayaknya dilibatkan para pakar di bidang kelimuan
Ø  Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai atau ada keterkaitan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
Ø  Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
Ø  Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
Ø  Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
Ø  Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
Ø  Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
Ø  Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
·         Bagaimana pelaksanaan pengembangan KTSP?
Secara teknis, pelaksanaan pengembangan KTSP dapat dekelompokkan menjadi tiga yaitu:
Ø  Analisis Konteks
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisis konteks adalah sebagai berikut:
ü  Menganalisis potensi dan kekuatan/kelemahan yang ada di sekolah: peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program yang ada di sekolah
ü  Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar: POMG, dewan pendidikan, dinas pendidikan, sumber daya alam dan sosial budaya.
ü  Mengidentifikasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Perkembangan anak usia dini
Ø  Mekanisme Penyusunan
Ø  Pada mekanisme penyusunan, yang perlu diperhatikan adalah:
ü  Tim penyusun
ü  Kurikulum dikembangkan sesuai dengan PAUD KB EDELWEIS Tim penyusun kurikulum PAUD KB EDELWEIS terdiri atas guru, kepala sekolah,Pengurus Yayasan
ü  Kegiatan
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan bagian dari kegiatan perencanaan PAUD KB EDELWEIS. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru.
Tahap kegiatan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan secara garis besar meliputi: penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi, serta finalisasi. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim penyusun.
ü  Pemberlakuan
Dokumen kurikulum tingkat satuan PAUD KB EDELWEIS dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta diketahui oleh POMG dan dinas kabupaten yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
·         Bagaimana langkah-langkah teknis pengembangan silabus?
Secara teknis, langkah-langkah pengembangan silabus mengikuti tahapan sebagai berikut:
Ø  Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana yang tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
ü  urutan berdasarkan hierarki (cara bersikap yang diatur tertulis)konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi
ü  keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
Ø  Mengidentifikasi materi pokok
Mengidentifikasi materi pokok yang menunjang pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
ü  tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
ü  kebermanfaatan bagi peserta didik;
ü  struktur keilmuan;
ü  kedalaman dan keluasan materi;
ü  relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;
ü  alokasi waktu.
Ø  Mengembangan pengalaman belajar
Pengalaman belajar merupakan kegiatan mental dan fisik yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajar melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan mengaktifkan peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Rumusan pengalaman belajar juga mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik.
Ø  Merumuskan indikator keberhasilan belajar
Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda, perbuatan dan/atau respons yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Ø  Penentuan jenis penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Ø  Menentukan alokasi waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk menguasai kompetensi dasar.
Ø  Menentukan sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
·         Bagaimana pengalokasian unit waktu dalam silabus?
Pengalokasian waktu dalam silabus mengikuti cara-cara berikut.
Ø  Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan PAUD KB EDELWEIS.
Ø  Implementasi (pelaksanaan,penerapan) pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.
·         Bagaimana Pengembangan Silabus Selanjutnya
Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.
Dalam rangka pemantapan lebih lanjut, silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dan terus-menerus dengan memperhatikan masukan dari hasil evaluasi hasil belajar, hasil evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan hasil evaluasi rencana pembelajaran. Oleh karena itu, tahapan pengembangan silabus diawali dari perencanaan, pelaksanaan, perbaikan, pemantapan, sampai pada penilaian pelaksanaan.
·         Apa saja komponen silabus?
Berdasarkan langkah-langkah pengembangan silabus maka format silabus paling tidak memuat sembilan komponen, yaitu komponen:
1)    Identifikasi
2)    Standar Kompetensi
3)    Kompetensi Dasar
4)    Materi Pokok
5)    Pengalaman Belajar
6)    Indikator
7)    Penilaian
8)    Alokasi Waktu
9)    Sumber/Bahan/Alat
·         Bagaimana format silabus?
Berdasarkan komponen tersebut, hasil pengembangan silabus dapat dikemas
ke dalam Rencana Kerja Harian (RKH), Rencana Kerja Mingguan (RKM), Rencana Kerja Bulanan (RKB), Rencana Kerja Tahunan (RKT).





















BAB V
PEMETAAN KOMPENTENSI DASAR
ANALISIS ALOKASI WAKTU,
PROGRAM TAHUNAN (PROTA) /
PROGRAM SEMESTER (PROMES)
DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A.   Apa langkah berikutnya setelah silabus tersusun?
Langkah berikutnya setelah silabus tersusun adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tetapi, sebelum RPP ini disusun, ada beberapa tahapan kegiatan yang harus dilakukan guru agar RPP yang disusun bisa efektif dan efisien. Langkah-langkah tersebut adalah:
1)    melakukan pemetaan kompetensi dasar perunit;
2)    melakukan analisis alokasi waktu;
3)    menyusun program tahunan dan/atau program semester; dan
4)    menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
Keempat tahapan kegiatan ini dilakukan secara hierarkhis (berurutan) karena hasil setiap tahapan kegiatan merupakan acuan atau dasar dari tahapan kegiatan berikutnya.
B.   Apa itu Pemetaan Kompetensi Dasar Perunit?
Pemetaan kompetensi dasar perunit adalah penataan semua kompetensi dasar yang tertuang dalam silabus mata pelajaran ke dalam unit-unit pembelajaran. Dengan melakukan pemetaan kompetensi dasar ini akan diketahui unit-unit pelajaran yang terdapat dalam mata pelajaran dan jam pelajaran yang diperlukan pada setiap unit. Pengetahuan terhadap porsi waktu setiap unit akan memudahkan guru dalam pengembangan materi pembelajaran ketika menyusun RPP.
Apa yang harus diperhatikan dalam Pemetaan Kompetensi Dasar Perunit?
Yang harus diperhatikan guru dalam pemetaan kompetensi dasar perunit adalah sebagai berikut:
Ø  Pengurutan kompetensi dasar sesuai dengan prinsip keilmuan, pendidikan (pengajaran), dan kadar kesulitan/kedalaman.
Ø  Penyatuan kompetensi dasar yang sejenis.
Ø  Pemberian jumlah waktu/jam pelajaran setiap unit dengan melihat hasil Pengembangan Silabus.
Ø  Pembagian jumlah waktu/jam pelajaran yang tersedia (dalam satu tahun atau satu semester) ke semua unit secara proporsional.
C.   Apa itu Analisis Alokasi Waktu?
Analisis alokasi waktu adalah pelacakan jumlah minggu dalam semester/tahun pelajaran terkait dengan pemanfaatan waktu pembelajaran pada mata pelajaran tertentu. Pelacakan ini diarahkan pada jumlah minggu keseluruhan, jumlah minggu tidak efetktif, dan jumlah minggu efektif. Kepastian jumlah minggu efektif pada semester/tahun pelajaran akan memudahkan guru dalam penyebaran jam pelajaran pada setiap unit pelajaran yang telah dipetakan sebelumnya.
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam Analisis Alokasi Waktu?
Yang perlu diperhatikan guru dalam analisis alokasi waktu adalah sebagai berikut:
Ø  Penentuan jumlah minggu pada setiap bulan dalam semester/tahun pelajaran dengan melihat Kalender Umum.
Ø  Penentuan jumlah minggu yang tidak efektif pada setiap bulan dalam semester/tahun pelajaran dengan melihat Kalender Pendidikan.
Ø  Penentuan jumlah minggu yang efektif pada setiap bulan dalam semester/tahun pelajaran dengan melihat Kalender Pendidikan.
Ø  Penyebaran jumlah jam pelajaran pada setiap unit pelajaran yang telah dipetakan sebelumnya (Lihat hasil Pemetaan Kompetensi Dasar Perunit).
Ø  Pengalokasian jam pelajaran untuk ulangan harian (kalau ada), ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester.
Ø  Pembagian jumlah waktu/jam pelajaran efektif (dalam satu tahun atau satu semester) ke semua unit secara proporsional dan semua jenis ulangan.
D.   Apa itu Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes)
Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes) adalah rencana umum pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajaran efektif dalam satu tahun/semester. Penyusunan Prota dan Promes ini berdasarkan hasil Analisis Alokasi Waktu yang ditetapkan sebelumnya dan hasil Pemetaan Kompetensi Dasar Perunit. Hasil penyusunan Prota dan Promes inilah yang nantinya sebagai dasar untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada sisi lain, berdasarkan Prota dan Promes ini pula nantinya kepala sekolah atau pengawas bisa mengetahui/mengontrol apakah unit-unit pembelajaran telah dilaksanakan oleh guru atau belum.
Apa yang patut dilakukan guru dalam penyusunan Prota dan Promes?
Yang patut dilakukan guru dalam penyusunan Prota dan Promes adalah sebagai berikut:
Ø  Mendaftar kompetensi dasar pada setiap unit berdasarkan hasil Pemetaan Kompetensi Dasar Perunit yang telah disusun.
Ø  Mengisi jumlah jam pelajaran setiap unit berdasarkan hasil Analisis Alokasi Waktu yang telah disusun.
Ø  Menentukan materi pembelajaran pokok pada setiap kompetensi dasar, yang didapatkan dari pengembangan silabus yang telah disusun atau dari kreativitas guru.
Ø  Membagi habis jumlah jam pelajaran efektif (dalam satu tahun atau satu semester) ke semua unit pembelajaran dan semua jenis ulangan berdasarkan pengalokasian waktu yang terdapat dalam hasil Analisis Alokasi Waktu yang telah disusun..
E.   Apa itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran perunit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas. Berdasarkan RPP inilah seorang guru (baik yang menyusun RPP itu sendiri maupun yang bukan) diharapkan bisa menerapkan pembelajaran secara terprogram. Oleh karena itu, RPP ini harus mempunyai daya terap (aplicable) yang tinggi. Pada sisi lain, lewat RPP ini pula dapat diketahui kadar kemampuan guru dalam menjalankan profesinya.
Apa saja langkah yang patut dilakukan guru dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?
Langkah yang patut dilakukan guru dalam penyusunan RPP adalah sebagai berikut:
Ø  Ambillah satu unit pembelajaran yang akan diterapan dalam pembelajaran.
Ø  Tulis standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam unit tersebut.
Ø  Tentukan indikator untuk mencapai kompetensi dasar tersebut.
Ø  Tentukan alokasi waktu yang diperlukan untuk mencapai indikator tersebut.
Ø  Rumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.
Ø  Tentukan materi pembelajaran yang akan diberikan/dikenakan kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Ø  Pilihlah metode pembelajaran yang dapat medukung sifat materi dan tujuan pembelajaran.
Ø  Susunlah langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada setiap satuan rumusan tujuan pembelajaran, yang bisa dikelompokkan menjadi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Ø  Sebutkan sumber/media belajar yang akan digunakan dalam pembelajaran secara konkret dan untuk setiap bagian/unit pertemuan.
Ø  Tentukan teknik penilaian, bentuk dan contoh instrumen penilaian yang akan digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Kalau instrumen penilaian berbentuk tugas, rumuskan tugas tersebut secara jelas dan bagaimana rambu-rambu penilaiannya.




BAB VI
PENYUSUNAN KTSP


A.   KTSP Meliputi Sub Komponen:
*      Bidang Pengembangan Pembiasaan
*      Moral dan Nilai-nilai agama
*      Sosial emosional dan kemandirian
*      Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar
*      Bahasa
*      Kognitif
*      Fisik Motorik
*      Seni
*      Mulok (misal: Menganyam, Menanam dan lain-lain) 
*      Kegiatan Pengembangan diri ( misal: melukis, baca tulis angka/bta, menari)

B.   Penyusunan KTSP di PAUD KB EDELWEIS
Peyusunan KTSP di PAUD KB EDELWEIS meliputi :
1.    Progran tahunan/semester
2.    Program bulanan
3.    Program mingguan
4.    Program harian
Merupakan program pembelajaran yang berisi jaringan tema, bidang pengembangan,kompetensi dasar,hasil belajar,indikator, dan alokasi waktu
Konsep Pengembangan Kurikulum
Kurikulum PAUD menggunakan pendekatan holistic curriculum mencakup semua aspek perkembangan,Proses belajar dilaksanakan secara integrated learning mencakup semua konsep pengetahuan (bahasa, matematika, sains, ilmu sosial, seni),Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui bermain,Kurikulum dikembangkan oleh lembaga dengan merujuk pada standar yang disusun oleh Pemerintah
Kurikulum PAUD untuk:
Ø  Membentuk karakter anak, dilakukan melalui pembiasaan: agama dan moral/nilai, emosi sosial
Ø  Membangun kemampuan dasar: kognitif, fisik, emosi sosial, bahasa, seni
Langkah 1
ü  Pahami identifikasi-identifikasi dan konsep yang harus dikembangkan di kurikulum
ü  Memahami tahap perkembangan kelompok anak (lihat menu generik/ standar tingkat pencapaian perkembangan)
Apa saja yang dibutuhkan ?
v  Acuan yang dirujuk Pemerintah (Permendiknas 58 th 2009)
v  Acuan / standar tambahan (Menu pembelajaran,  Mulok, visi misi lembaga)
v  Sejumlah waktu
v  Bahan yang mendukung
v  Tekad
Konsep pengetahuan anak
1)    Konsep pengetahuan yang dipelajari anak, yakni: (National  Institute of Child Health & Human Development) Keaksaraan/literasi:
Mengembangkan pengetahuan bahasa dalam semua sentra  bermain
Bercakap-cakap dengan setiap anak di setiap kesempatan
Mengenalkan kata-kata baru dengan cara menjelaskan, menunjuk gambar, menggunakan ekspresi, nada suara, atau bahasa tubuh
Bernyanyi, menunjuk huruf saat membacakan cerita, memajang huruf/kata di dinding, menempatkan buku cerita di setiap sentra, mendorong anak untuk bercerita
Mencontohkan memegang buku dengan benar, merawat buku, mengenalkan penulis dan ilustrator buku saat membacakan cerita, menata buku dan bahan-bahan cetak lainnya secara menarik dan relevan dengan tema yang dibicarakan.
2)    Matematika
Mengembangkan pengetahuan matematika dalam semua sentra bermain dan Bbrnyanyi; ada satu palu, satu..satu aku sayang ibu, jump..jump..the number jump; menghitung kehadiran anak, menghitung alat yang dibutuhkan saat sarapan.
Bertepuk tangan berpola di sentra musik, menggambarkan pola yang dibuat anak dg balok di sentra balok, dengan warna pada bingkai di sentra seni, meronce di sentra persiapan.
Berbicara bentuk geometri saat membangun, saat berada di luar ruangan, menggambarkan posisi dan letak saat main peran, dsb.
Menggunakan balok untuk mengukur, jam untuk memberitahukan waktu beres-beres, atau menggunakan kata kemarin, hari ini, atau besok
Membuat grafik benda-benda seperti daun, kerang, kancing, dsb
Membuat tally di papan tulis kesukaan anak, kehadiran anak, dsb
3)    Sains
Pengetahuan sains lebih dari sekedar fakta, bagaimana fakta-fakta tersebut memberikan informasi yang lebih bermakna
Mengembangkan pengetahuan sains dalam semua sentra  Bermain
Meletakkan benda-benda agar anak dapat mengamati objek seperti: magnet, kaca pembesar, cermin, timbangan, dll.
Meletakkan benda-benda yang sudah rusak seperti: telepon, radio, mainan bongkar pasang, dll.
Mengajak anak-anak menanam, memelihara binatang kesayangan serta mendiskusikan tumbuh kembang serta siklus hidupnya.
Berbicara tentang benda-benda yang tampak di angkasa saat siang dan malam; cuaca dan benda-benda yang perlu disiapkan serta memelihara lingkungan terhadap perubahan cuaca
4)    Ilmu Sosial 
Ilmu sosial adalah ilmu tentang bagaimana orang-orang hidup di masa lalunya dan saat ini, bagaimana mereka bekerja, berinteraksi, memecahkan masalah, dibentuk dan membentuk lingkungannya, mencakup (social studies standards):
Mengembangkan pengetahuan ilmu sosial dalam semua sentra Bermain
Seni
Seni merupakan kegiatan merancang, mencipta, dan bereksplorasi, mencakup:
Ø  Menari (Anak belajar mengekspresikan dan merespons musik melalui gerakan anggota tubuhnya)
Menyanyi
Ø  Bermain musik (Anak belajar bermusik melalui mendengarkan dan berinteraksi dengan berbagai jenis musik)
Ø  Membuat karya seni (melukis, menggambar, kolase, memahat, mencap, menjahit, dll)
Ø  Mengembangkan pengetahuan seni dalam semua sentra Bermain
5)    Teknologi
Ilmu tentang alat, bahan, mesin, teknik, dan sumber-sumber yang membuat pekerjaan kita menjadi lebih mudah, mencakup:
*      Kesadaran akan teknologi yang digunakan di lingkungan rumah, sekolah, kantor yang dapat memudahkan pekerjaan kita
*      Dasar-dasar penggunaan alat-alat teknologi
*      Macam-macam alat teknologi
*      Penggunaan alat teknologi secara aman, sesuai dan merawatnya secara bertanggungjawab
*      Mengembangkan pengetahuan teknologi dalam semua sentra bermain
*      Menempatkan benda/alat (telepon, mesin fax, hair dryer, blender, kaca pembesar, dsb sesuai tema) yang dapat digunakan anak selama main.
*      Menunjukkan cara kerja benda/alat dan menggunakan istilah yang tepat dalam penggunaan alat teknologi.
*      Menyediakan ragam benda/alat yang berbeda dan mendorong anak menggunakannya dalam berbagai cara.
*      Mendorong anak bekerjasama dan mengembangkan aturan dalam menggunakan alat/benda secara aman dan sesuai.
Langkah 2
Menetapkan  indikator Perkembangan Anak Usia Dini  (PAUD) KB Edelweis :
Setiap kelompok usia memiliki banyak aspek perkembangan (terpadu dan berkesinambungan).Pilih 1 atau 2 indikator dari setiap aspek perkembangan
Jadikanlah indikator yang terpilih sebagai tujuan pembelajaran. Tahapan Perkembangan Ada di dalam Permendiknas No. 58 Tahun 2009
Sebagai dasar tujuan stimulasi PAUD,Menyeluruh dan saling terkait antar aspek perkembangan,Setiap indikator memuat kemampuan dasar pengetahuan bahasa, matematika, sosial, sains, seni, motorik.














·       Visi
Visi kami adalah sebagai lembaga multi dimensi yang memberikan dasar dan mengembangkan jasmani,rohani dan intelektual secara seimbang agar kelak anak didik kami siap kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.
·       Misi
Sedang Misi kami adalah Menumbuh kembangkan sikap sosial, kemandirian, kejujuran dan kedisiplinan, menumbuh kembangkan minat, bakat, ketrampilan dan kreatifitas anak.
·        Tujuan
Tujuan PAUD KB EDELWEIS adalah meningkatkan indeks pembangunan manusia, menyiapkan anak untuk sekolah, mengurangi angka buta huruf muda, meningkatkan mutu pendidikan, mengurangi angka putus sekolah, mempercepat wajib belajar, mengurangi angka mengulang, memperbaiki derajat kesehatan dan gizi anak balita.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar