Kamis, 05 Mei 2016

KURIKULUM OPERASIONAL
KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP))

KELOMPOK BERMAIN PAUD KB EDELWEIS
Alamat: Perum Mustika Grande Jalan Mirah 5 RT 002/13
Blok H.10/44 Desa Burangkeng Kecamatan Setu
Kabupaten Bekasi Jawa Barat 17324




Disusun Oleh:

TIM PENGEMBANG KURIKULUM
KELOMPOK BERMAIN PAUD KD EDELWEIS




















LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM PAUD KB EDELWEIS

Berdasarkan keputusan rapat sekolah tentang penyusunan Kurikulum, maka KTSP PAUD KB Edelweis Perum Mustika Grande Jalan Mirah 5 Blok H.10/44 Desa Burangkeng Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi Jawa Barat 17324 dapat disahkan dan digunakan sebagai pedoman pembelajaran di PAUD KB Edelweis UPTD Pendidikan Kecamatan Setu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat.


Disahkan di     :  Bekasi
Pada Tanggal  :  01 Agustus 2015


Mengetahui                                                                             Kepala Sekolah
Penilik UPTD Kecamatan Setu,                                             PAUD KB Edelweis,



Narim,Spd                                                                               Neneng Masnah
 














KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat berhasil menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) PAUD KB Edelweis.
Kurikulum ini diharapkan dapat menjadi pedoman pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran di PAUD KB Edelweis sehingga menghasilkan alumni yang sesuai dengan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan anak usia 2 – 6 tahun yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 58 tahun 2009.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini tidak dapat terwujud, untuk itu penyusun menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1.      Nara sumber
2.      Kepala UPTD Pendidikan  dan Penilik PAUD Kecamatan Setu
3.      HIMPAUDI.
4.      Seluruh Pelaku Pendidikan dan Kependidikan PAUD KB Edelweis.
5.      Semua pihak yang membantu dan memberi dukungan  dalam penyusunan kurikulum ini.
Tim penyusun menyadari sepenuhnya bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu tim penyusun mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan kurikulum ini.

                                                                        Bekasi, 01 Agustus 2015
                                                                                    TIM PENYUSUN KURIKULUM


                                                                                 
            




                 
DAFTAR ISI
Lembar Judul ……………………………………………………………..................        i
Lembar Pengesahan ……………………………………………………...................        ii
Kata Pengantar …………………………………………………………....................        iii
Daftar Isi ………………………………………………………………….................        iv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..........................        1
A.     Latar Belakang ………………………………………………….............        1
B.     Tujuan Pengembangan Program Pembelajaran ……….........................        2
C.     Prinsip Pengembangan Program Pembelajaran………..........................        2
BAB II TUJUAN
A.     Tujuan Pendidikan Nasional ……………………………………...........        8
B.     Fungsi dan Tujuan Kelompok Bermain …………………….................        8
C.     Visi PAUD KB Edelweis  …………………………………………........        9
D.     Misi PAUDKB Edelweis…………………………………………..........        9
E.      Tujuan PAUD KB Edelweis…………………………………................        9
F.      Motto PAUD KB Edelweis………………………………………………….   9
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN PROGRAM PEMBELAJARAN
A.     Struktur Program Pembelajaran …………………………………..........        10
B.     Muatan Program Pembelajaran …………………………………...........        11
1.      Bidang Pengembangan Kurikulum............. ……………....... .........       11
2.      Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ………………...............        11
3.      Pendidikan Kewirausahaan …………………………………….......        13
4.      Muatan lokal..................................................................................        14
5.      Pengembangan Diri........................................................................        14
6.      Pengembangan Beban Belajar ………………………………… .....        16
7.      Pengelompokan peserta Didik........................................................        16
8.      Penentuan Pindah Kelompok.........................................................        16
9.      Penentuan Tamat............................................................................        16
10.  Program Unggulan..........................................................................        16
C.     Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan.........................................        17
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
A.     Kalender Pendidikan ……………………………… ……………..........        21
B.     Analisis Hari Efektif Belajar ……………………………………...........        21
BAB V       PENUTUP …………


LAMPIRAN
1.      PROGRAM TAHUNAN
2.      PROGRAM SEMESTER
3.      RENCANA PROSES PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)
4.      RENCANA PROSES PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
5.      FORMAT PENILAIAN












































BAB I
PENDAHULUAN

A.             LATAR BELAKANG

Tujuan Pendidikan Nasional berdasarkan UU RI No 20 Th 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengandung 4 aspek utama yaitu (1) membentuk manusia beriman, bertakwa, berakhlak mulia, (2) cerdas, menguasai iptek dan seni, (3) sehat, memiliki kebugaran, dan (4) menjadi warga negara yang cinta tanah air, demokratis, dan bertanggung jawab.
Usia 2-6 tahun, merupakan masa keemasan yang penting bagi anak untuk mendapatkan pendidikan. Pengalaman yang diperoleh anak dari lingkungan, termasuk stimulasi yang diberikan oleh orang dewasa, akan mempengaruhi kehidupan anak di masa yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan upaya yang mampu memfasilitasi anak dalam masa tumbuh kembangnya berupa kegiatan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan usia, kebutuhan dan minat anak.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal I angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini Pasal I ayat (1) menyatakan bahwa Standar Pendidikan Anak Usia Dini terdiri atas : Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Sarana dan PraSarana, Standar Pengelolaan dan Standar Pembiayaan.
Kurikulum PAUD KB Edelweis mengembangkan Program Pembelajaran KB yang merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan PAUD KB Edelweis mencakup perencanaan, pendekatan, strategi pembelajaran serta penilaian yang disusun secara sistimatis.

B.            Tujuan Pengembangan Program Pembelajaran
Tujuan Pengembangan Program Pembelajaran PAUD KB Edelweis adalah untuk memberikan panduan bagi pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan program pembelajaran di Kelompok Bermain Edelweis. Selain hal tersebut Pedoman  ini disusun agar dapat memberikan kesempatan kepada anak didik untuk :
1.      Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2.      Belajar untuk memahami dan menghayati,
3.      Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
4.      Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain.
5.      Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

C.           Prinsip Pengembangan Program Pembelajaran

1.      Berorientasi pada kebutuhan anak
Pada dasarnya tiap anak memiliki kebutuhan dasar yang sama, seperti kebutuhan fisik, rasa aman, dihargai, tidak dibeda-bedakan, bersosialisasi, dan kebutuhan untuk diakui. Anak tidak bisa belajar dengan baik apabila dia lapar, merasa tidak aman/takut, lingkungan tidak sehat, tidak dihargai atau diacuhkan oleh pendidik atau temannya. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pendidikan anak usia dini guru harus memenuhi kebutuhan tersebut dengan tidak membedakan anak satu dengan lainnya.
2.      Sesuai dengan perkembangan anak
Anak usia Kelompok Bermain memiliki karakteristik khusus di semua sentar yang semakin matang. Di aspek bahasa, anak telah memiliki kosakata yang cukup sehingga mampu membangun komunikasi dengan orang lain. Secara kognitif, anak telah mampu melakukan hubungan logika sebab akibat dan pemecahan masalah sederhana. Secara sosial emosional, anak telah mempunyai kemampuan untuk mengelola perasaannya sehingga memungkinkan untuk menjalin interaksi dengan teman dan orang dewasa. Secara moral dan agama, anak mulai dapat membedakan hal baik dan buruk. Oleh karena itu, guru harus memahami tahap perkembangan anak dan menyusun kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak untuk mendukung pencapaian tahap perkembangan yang lebih tinggi.
3.      Sesuai dengan keunikan setiap individu
Anak merupakan individu yang unik, masing-masing mempunyai gaya belajar yang berbeda. Ada anak yang lebih mudah belajarnya dengan mendengarkan (auditori), ada yang dengan melihat (visual), dan ada yang harus dengan bergerak (kinestetik). Anak juga memiliki minat yang berbeda-beda terhadap alat/bahan yang dipelajari/ digunakan, juga mempunyai temperamen yang berbeda, bahasa yang berbeda, cara merespon lingkungan, serta kebiasaan yang berbeda. Guru seharusnya mempertimbangkan perbedaan individual anak, dan mengakui perbedaan tersebut sebagai kelebihan masing-masing anak. Untuk mendukung hal tersebut guru harus menggunakan cara yang beragam dalam membangun pengalaman anak, menyediakan kesempatan bagi anak untuk belajar dengan cara yang sesuai dengan kekuatannya, serta menyediakan ragam main yang cukup.
4.      Kegiatan belajar dilakukan dengan bermain
Pembelajaran dilakukan dengan cara yang  menyenangkan, sehingga tidak boleh terjadi pemaksaan (penekanan). Selama bermain anak mendapatkan pengalaman untuk mengembangkan aspek-aspek nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional. Pembiasaan dan pembentukan karakter yang baik seperti tanggung jawab, kemandirian, sopan santun, dan lainnya ditanamkan melalui cara yang menyenangkan.
5.      Pembelajaran berpusat pada anak
Pembelajaran di PAUD hendaknya menempatkan anak sebagai subjek pendidikan. Oleh karena itu guru harus memberi kesempatan pada anak untuk menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan aktif melakukan atau mengalami sendiri untuk membangun pengetahuannya sendiri. Guru bertindak sebagai fasilitator saja, bukan yang menentukan segala sesuatu yang akan dikerjakan anak.

6.      Anak sebagai pembelajar aktif
Anak bukanlah sebuah wadah kosong yang perlu diisi guru dengan berbagai pengetahuan, tetapi anak merupakan subjek/pelaku kegiatan dan guru merupakan fasilitator (membantu dan mengarahkan sesuai kebutuhan masing-masing anak). Anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar, mempunyai banyak ide, dan tidak bisa berdiam dalam jangka waktu lama. Ijinkan anak untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui pengalaman dengan beraneka bahan dan kegiatan.   Oleh karena itu guru harus menyediakan berbagai bahan dan alat serta memberi kesempatan anak untuk memainkannya dengan berbagai cara dan memberikan waktu kepada anak untuk mengenal lingkungannya dengan caranya sendiri. Guru juga harus memahami dan tidak memaksakan anak untuk duduk diam tanpa aktifitas yang dilakukannya dalam waktu yang lama.
7.      Anak belajar dari yang konkrit ke abstrak, dari yang sederhana ke yang kompleks, dari gerakan ke verbal, dan dari diri sendiri ke sosial
a.       Anak belajar mulai dari hal yang paling konkrit yang dapat dirasakan oleh inderanya (dilihat, diraba, dikecap, didengar) ke hal yang bersifat abstrak/imajinasi.
b.      Anak belajar dari konsep yang paling sederhana ke konsep yang lebih rumit, misal mula-mula anak memahami apel sebagai buah kesukaannya, kemudian anak memahami apel sebagai buah yang berguna untuk kesehatannya.
c.       Kemampuan komunikasi anak dimulai dengan menggunakan bahasa tubuh lalu  berkembang menggunakan bahasa lisan. Guru harus memahami bahasa tubuh anak dan membantu mengembangkan kemampuan bahasa anak melalui kegiatan bermain.  
d.      Anak memahami lingkungannya dimulai dari hal-hal terkait dengan dirinya sendiri, kemudian ke lingkungan dan orang-orang yang paling dekat dengan dirinya, sampai kepada lingkungan yang lebih luas.
Dengan demikian guru harus menyediakan alat-alat main dari yang paling konkrit sampai alat main yang bisa digunakan sebagai pengganti benda yang sesungguhnya.
8.      Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar
Lingkungan merupakan sumber belajar yang sangat bermanfaat bagi anak. Lingkungan pembelajaran berupa lingkungan fisik dan non fisik.  Lingkungan fisik berupa penataan ruangan, penataan alat main, benda-benda yang ada disekitar anak, perubahan benda( daun muda menjadi daun tua lalu menjadi daun kering,dst), cara kerja benda (bola didorong akan menggelinding, sedangkan kubus didorong akan menggeser,dst), dan lingkungan non fisik berupa kebiasaan orang-orang sekitar, suasana belajar (keramahan pendidik, pendidik yang siap membantu,dst), dan interaksi guru dan anak yang berkualitas. Karena itu Guru perlu menata lingkungan yang menarik, menciptakan suasana hubungan yang hangat dengan anak, dan hubungan antar anak dan antar guru. Guru perlu memfisilitasi anak untuk mendapatkan pengalaman belajar di dalam dan di luar  ruangan secara seimbang dengan menggunakan benda-benda yang ada dilingkungan anak. Guru juga menanamkan kebiasaan baik, nilai-nilai agama dan moral di setiap kesempatan selama anak di lembaga dengan cara yang menyenangkan.
9.      Merangsang munculnya kreativitas dan inovasi
Pada dasarnya setiap anak memiliki potensi kreatifitas yang sangat tinggi. Karena itu berikan anak kesempatan untuk menggunakan bahan dengan berbagai jenis, tekstur, bentuk, dan ukuran dalam kegiatan permainannya, dan kesempatan untuk belajar tentang berbagai sifat dari bahan-bahan, cara memainkan, bereksplorasi dan menemukan. Guru perlu menghargai setiap kreasi anak apapun bentuknya sebagai wujud karya kreatif mereka. Dengan kreatifitas nantinya anak akan dapat memiliki pribadi yang kreatif sehingga mereka dapat memecahkan persoalan kehidupan dengan cara-cara yang kreatif. Ide-ide kreatif dan inovatif mereka dapat menunjang untuk menjadi seorang wirausaha yang dapat meningkatkan perekonomian negara.
10.  Mengembangkan kecakapan hidup mereka
Kecakapan hidup merupakan suatu ketrampilan yang perlu dimiliki anak melalui pengembangan karakter, yang berguna bagi kehidupannya kelak.  Karakter yang baik dapat dikembangkan dan dipupuk sehingga menjadi modal bagi masa depannya kelak.Kecakapan hidup diarahkan untuk membantu anak menjadi mandiri, tekun, bekerja keras disiplin, jujur, percaya diri, menghargai, kerjasama dan mampu membangun hubungan dengan orang lain. Guru harus memberikan kesempatan kepada anak melakukan sendiri kegiatan-kegiatan untuk menolong dirinya( sesuai kemampuan anak), misalnya membuka sepatu dan meletakkan di tempatnya, membuka bungkus makanan, mengancingkan baju sendiri, dan lain-lain.
11.  Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan sekitar
Sumber dan media belajar anak usia dini tidak terbatas pada alat dan media hasil pabrikan,tetapi dapat menggunakan berbagai bahan dan alat yang tersedia dilingkungan sepanjang tidak berbahaya bagi anak-anak. Air, tanah liat,pasir, batu-batuan, kerang, daun-daunan, ranting, karton, botol-botol bekas, kain perca, baju bekas, sepatu bekas, dan banyak benda lainnya dapat dijadikan sebagai media belajar. Dengan menggunakan berbagai bahan dan benda yang ada disekitar anak, maka kepedulian anak terhadap lingkungan terasah untuk ikut serta menjaga dan melestarikan lingkungan alam sekitarnya. Sumber belajar juga tidak terbatas pada guru tetapi orang-orang lain yang ada di sekitarnya. Misalnya anak dapat belajar tentang tugas dan cara kerja petani, peternak, polisi, pak pos, petugas pemadam kebakaran, dan lainnya dengan cara mengunjungi tempat kerja mereka atau mendatangkan mereka ke sekolah untuk menunjukkan kepada anak bagaimana mereka bekerja dan menjadi sumber pengetahuan serta inspirasi.
12.  Anak belajar sesuai dengan kondisi sosial budayanya
PAUD merupakan wahana anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai potensi dengan berdasarkan pada sosial budaya yang berlaku di lingkungannya. Pendidik seharusnya mengenalkan budaya daerah seperti kesenian, bahasa, adat istiadat, permainan tradisional anak, benda-benda budaya seperti alat musik, baju, dan peralatan lainnya yang biasa digunakan oleh daerah setempat, menjadi bagian dari pembelajaran baik secara rutin maupun melalui kegiatan tertentu.


13.  Melibatkan peran serta orangtua
Keberhasilan PAUD tidak bisa tercapai secara optimal tanpa keterlibatan orangtua. Guru sebagai pendidik kedua harus terus menjalin hubungan dengan orangtua untuk mendapatkan informasi tentang anak agar dapat menumbuh kembangkan semua potensi anak secara optimal. Orangtua harus dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan di sekolah, sehingga diharapkan dapat menjamin terjadinya keberlangsungan dan kesinambungan program antara apa yang dilakukan guru di sekolah dengan orangtua di rumah. Selain itu orangtua juga dapat menjadi sumber informasi mengenai kebiasaan, kegemaran, ketidaksukaan anak, dan lain-lain yang digunakan pendidik dalam penyusunan program pembelajaran dan evaluasi perkembangan anak. Untuk itu, sekolah perlu memiliki program pendidikan keorangtuaan (parenting education) yang terjadwal secara rutin, bukan sekedar pertemuan untuk pengambilan laporan perkembangan anak. Dengan demikian maka stimulasi yang dilakukan terhadap anak di lembaga dan di rumah menjadi sejalan dan saling menguatkan.
14.  Stimulasi pendidikan bersifat menyeluruh yang mencakup semua aspek perkembangan
Saat anak melakukan sesuatu, sesungguhnya ia sedang mengembangkan berbagai aspek perkembangan/kecerdasannya. Sebagai contoh saat anak makan, ia mengembangkan kemampuan bahasa( kosakata tentang nama bahan makanan, jenis makanan, dsb), gerakan motorik halus (memegang sendok, membawa makanan ke mulut), kemampuan kognitif (membedakan jumlah makana yang banyak dan sedikit), kemampuan sosial emosional (duduk dengan tepat, saling berbagi, saling menghargai keinginan teman), dan aspek moral (berdoa sebelum dan sesudah makan). Program pembelajaran dan kegiatan anak yang dikembangkan guru seharusnya ditujukan untuk mencapai kematangan semua aspek perkembangan.    





BAB II
TUJUAN

A.     Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan  Pendidikan Nasional berdasarkan UU RI No 20 Th 2003 BAB II Pasal 3 bahwa Pendidikan Nasional berfungsi  mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi  peserta didik agar menjadi manusia yang beriman yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kretif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung jawab.

B.     Fungsi dan Tujuan Kelompok Bermain
1.      Fungsi Kelompok Bermain
Fungsi Pendidikan Kelompok Bermain adalah membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal sehingga terbentuk  perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.

2.      Tujuan Kelompok Bermain
a.    Membangaun landasan bagi perkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif,  inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
b.    Mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, itelektual, emosional, kinestettis, dan social peserta didik pada masa emas pertumbuhan dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan..
c.    Membantu peserta didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosial-emosional, kemandirian, kognitif, bahasa dan fisik/motorik untuk siap memasuki pendidikan dasar.



C.    VISI PAUD KB Edelweis
VISI :
Sebagai lembaga multi dimensi yang memberikan dasar dan mengembangkan jasmani, rohani dan intelektual secara seimbang agar kelak anak siap kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.        
D.    MISI PAUD KB Edelweis
MISI :
Menumbuh kembangkan sikap sosial, kemandirian, kejujuran dan kedisiplinan serta menumbuh kembangkan minat, bakat, keterampilan dan kreativitas anak.
E.     Tujuan Visi dan Misi PAUD KB Edelweis
Tujuan kami adalah meningkatkan indeks pembangunan manusia, menyiapkan anak untuk sekolah, mengurangi angka buta huruf muda, meningkatkan mutu pendidikan, mengurangi angka putus sekolah, mempercepat wajib belajar, mengurangi angka mengulang, memperbaiki derajat kesehatan dan gizi anak balita.












                                   






BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN PROGRAM PEMBELAJARAN

A.   Struktur Program Pembelajaran
Struktur kurikulum PAUD KB Edelweis mencakup Bidang Pengembangan Pembentukan Perilaku, Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar, Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Pendidikan Kewirausahaan dan Pengembangan Diri  pelaksanaannya  melalui kegiatan bermain, bertahap, berkesinambungan dan bersifat pembiasaan.
Struktur Kurikulum PAUD KB Edelweis untuk Kelompok PG, A dan B adalah sebagai berikut:
Kelompok PG
NO
BIDANG PENGEMBANGAN
ALOKASI WAKTU
1
Nilai-nilai Agama dan Moral
Jumlah jam per minggu
 450 menit
2
Sosial Emosional
3
Bahasa
4
Kognitif
5
Fisik/Motorik
6
Seni

Kelompok A
NO
BIDANG PENGEMBANGAN
ALOKASI WAKTU
1
Nilai-nilai Agama dan Moral
Jumlah jam per minggu
 900 menit
2
Sosial Emosional
3
Bahasa
4
Kognitif
5
Fisik/Motorik
6
Seni

Kelompok B
NO
BIDANG PENGEMBANGAN
ALOKASI WAKTU
1
Nilai-nilai Agama dan Moral
Jumlah jam per minggu
 900 menit
2
Sosial Emosional
3
Bahasa
4
Kognitif
5
Fisik/Motorik
6
Seni


B.      Muatan Program Pembelajaran
1. Bidang Pengembangan Kurikulum
Ø Bidang Pembentukan Perilaku
a.        Nilai-nilai Agama dan Moral
b.      Sosial Emosional dan Kemandirian
Ø  Bidang Pengembangan kemampuan dasar :
a.         Berbahasa
b.      Kognitif     
c.       Fisik / Motorik
d.      Seni

2.    Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di PAUD KB Edelweis pelaksanaannya terintegrasi dengan semua Bidang Pengembangan.
NILAI
DESKRIPSI
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama  yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan  tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari  sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama  hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10.Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11.   Cinta Tanah Air
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan  yang tinggi terhadap bahasa,  lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12.Menghargai  Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13.Bersahabat/Komuniktif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14.   Cinta Damai
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15.  Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16.  Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17.  Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.



3.      Pendidikan Kewirausahaan
NILAI
DESKRIPSI
1.   Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
2.     Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
3.      Kerja Keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas dan mengatasi berbagai hambatan
4.    Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil berbeda dari apa yang telah dimiliki
5.    Inovatif
Kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan
6.    Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
7.    Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang yang mau dan mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya
8.    Kerja Sama
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya mampu menjalin hubungan dengan orang lain dalam melaksanakan tindakan dan pekerjaan
9.    Kepemimpinan
Sikap dan perilaku seseorang yang selalu terbuka terhadap saran dan kritik, mudah bergaul dan bekerjasama dengan oranglain
10.             Ulet
Sikap dan perilaku seseorang yang tidak mudah menyerah untuk mencapai suatu tujuan dengan berbagai alternatif
11.             Berani Menanggung Resiko
Kemampuan seseorang untuk menyukai pekerjaan yang menantang berani dan mampu mengambil resiko kerja
12.             Komitmen
Kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain
13.             Realistis
Kemampuan menggunakan fakta/ realita sebagai landasan berpikir yang rasionil dalam setiap penggambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya.
14.             Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui secara mendalam dan luas dari apa yang dipelajari, dilihat, dan didengar.
15.             Bahasa
Tindakan yang memperlihatkan rasa berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain
16.             Menghargai Akan Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain

4.      Muatan Lokal
No
Kelompok
Komponen
Aspek Pengembangan
Tatap Muka/ Hari
1
PG,A dan B
Muatan Lokal
Praktek Sholat



OLahraga


Hafalan Doa Harian Dan Surat-Surat Pendek
Kegiatan dilaksanakan bersamaan dengan hari efektif[1x] dalam satu minggu pada hari Kamis

Kegiatan dilaksanakan bersamaan dengan hari efektif[1x] dalam satu minggu pada hari Jum’at
Kegiatan Dilaksanakan Pagi Sebelum Kegiatan Awal.

5.      Pengembangan Diri
a.      Pembiasaan
Kegiatan
Waktu pelaksanaan
Pelaksana
-  Baris
Setiap masuk
Peserta Didik
-  Cuci tangan
Setiap masuk,Sebelum dan Sesudah Makan
Peserta Didik
-  Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
Setiap masuk
Peserta Didik



b.      Kegiatan Spontan
Kegiatan
Waktu pelaksanaan
Pelaksana
-       Meminta anak menempatkan sampah pada tempatnya ketika melihat anak membuang sampah bukan pada tempatnya
Setiap masuk
Peserta Didik
-       Bersalaman saat ada tamu dan kepada guru serta teman
Setiap masuk
Peserta Didik

c.       Keteladanan.
Kegiatan
Waktu pelaksanaan
Pelaksana
-       Berpakaian Rapi
Setiap masuk
Peserta Didik
-       Datang ke sekolah tepat waktu
Setiap masuk
Peserta Didik
-       Berkata dan berperilaku sopan
Setiap masuk
Peserta Didik
-       Ramah kepada siapapun
Setiap masuk
Peserta Didik

d.      Pengkondisian
Ø  Ekstrakurikuler
Kegiatan
Waktu pelaksanaan
Pelaksana
-       Makan Bersama
Sebulan 1 kali
Guru pembimbing
-       Taman Pendidikan Al-quran
Seminggu 1 kali
Guru pembimbing
-       MEnari
Sebulan 1 kali
Guru pembimbing

Ø  Pengkondisian  
Kegiatan
Waktu pelaksanaan
Pelaksana
-       Tempat sampah diberbagai tempat
Setiap masuk
Peserta Didik
-       Jum’at bersih
Hari jum’at
Peserta Didik
-       Infak
Hari jum’at
Peserta Didik
-       Pesantren ramadhan
Bulan Ramadhan
Peserta Didik
-       Menyiram tanaman
Setiap masuk
Peserta Didik


6.      Beban Belajar

Kel

Tatap muka / hari(menit)

Jumlah jam tatap muka/ minggu (menit)

Jumlah jam pel/minggu

Jumlah minggu efektif

Jumlah jam/tahun

Sem I



Sem II



Per tahun pelajaran
PG
150
750
12,5
21
24
45
1.350
B
180
900
15
21
24
45
1.350
B
180
900
15





7.      Pengelompokan Peserta Didik
Pengelompokan peserta didik PAUD KB Edelweis mengacu pada kurikulum sebagai berikut :
No
Usia
Kelompok
1
2 - 3
PG
2
4 - 5
A
3
5 - 6
B

8.      Penentuan Pindah Kelompok
Peserta Didik PAUD KB Edelweis akan dinyatakan pindah kelompok dari kelompok PG ke kelompok A dan dari kelompok A ke kelompok B jika sudah mengikuti kegiatan Pembelajaran selama 1 tahun pelajaran dan harus sesuai dengan usia di setiap kelompoknya.
9.      Penentuan Tamat
 Anak yang dinyatakan alumni dari PAUD KB Edelweis sesuai dengan ketentuan :
a.    Peserta didik dinyatakan alumni  PAUD KB Edelweis peserta didik tersebut sudah menyelesaikan seluruh program kegiatan di PAUD KB Edelweis minimal selama 1 tahun pelajaran atau kurang dari 1 tahun pelajaran bagi anak pindahan dari PAUD lain.
b.    Anak berusia maximal 6 tahun.
10.  Program Unggulan
Program yang menjadi unggulan PAUD KB Edelweis adalah Kegiatan Kedekatan dengan alam. PAUD KB Edelweis merupakan sekolah yang didukung oleh masyarakat berbasis alam sesuai dengan lingkungan disekitar lembaga. PAUD KB Edelweis diharapkan bisa mempunyai kemampuan lebih dalam pemahaman kewirausahaan dengan mengoptimalkan potensi local, lebih mencintai dan bisa melestarikan alam yang ada disekitar PAUD KB Edelweis.


BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
  1. Kalender Pendidikan PAUD KB Edelweis
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu belajar efektif, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

  1. ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF
ANALISIS KALENDER BELAJAR EFEKTIF
KALENDER PENDIDIKAN PAUD KB EDELWEIS
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2015 - 2016

BULAN
Semester
HARI
JUMLAH HARI
EFEKTIF
KEGIATAN
senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at


Juli
Semester I
1

1

1
3
Sosialisasi tahun ajaran
Agustus
4

4

4
12
Karnaval
September
4

4

4
12

Oktober
5

5

4
14
Lomba-lomba
November
4

4

4
12

Desember
3

3

3
9
Karya wisata
JUMLAH
62








ANALISIS KALENDER BELAJAR EFEKTIF
KALENDER PENDIDIKAN PAUD KB EDELWEIS
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015 - 2016

BULAN
Semester
HARI
JUMLAH HARI
EFEKTIF
KEGIATAN
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at


Januari
Semester II
4

4

4
12

Pebruari
4

3

4
11

Maret
4

4

4
12

April
5

5

3
13

Mei
4

3

4
11

Juni
3

3

3
9

JUMLAH
68




Bekasi, 01 Agustus 2015
Kepala Sekolah PAUD KB Edelweis



             NENENG MASNAH










JUMLAH HARI EFEKTIF
PAUD KB EDELWEIS
TAHUN PELAJARAN 2015 - 2016

no
Bulan
Banyaknya Hari
Keterangan
Hari Efektif
Libur/Hari tdk efektif
Jumlah
Semester I
1
Juli 2014
9
22
31
Minggu 4,smstr 12,MOS 3,Pesantren 3
2
Agustus
12
19
31
Minggu 4,Libur puasa dan hr Rya 15
3
September
25

5
30
Minggu 5
4
Oktober
22
9
31
Minggu 4,Arofah Id Adha,Tasrek5
5
Nopember
24
6
30
Minggu 4,libur umum 1,libur khusus 1
6
Desember
20
11
31
Minggu 5,libur umum 1,pemb raport 1,libur semt2,porseni 2

Jumlah semester 1
112
72
184







Semester II
1
Januari 2014
17
14
31

Minggu 4,libur semester 10
2
Februari
24
4
28

-
3
Maret
26
5
31

-
4
April
26
4
30

-
5
Mei
26
5
31

Minggu 4,libur umum 1
6
Juni
20
10
30
Minggu 5,posenitas 3,Pemb Raport 1,libur semester 1

Jumlah Semester II
139
42
181


Jumlah Semester I+II
251
110
365


                                                              Bekasi, 01 Agustus 2015
                                                           
Kepala Sekolah PAUD KB Edelweis



     NENENG MASNAH
BAB V

PENUTUP


Pembuatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing pendidikan agar upaya peningkatan mutu pendidikan harus tercermin dari meningkatnya kompetensi tamatan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Disamping itu dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai sumber daya manusia yang bermutu sesuai dengan standar kompetensi yang diberikan kepada anak didik melalui berbagai tehnik yang mampu mengungkapkan,membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa kompetensi yang telah ditetapkan benar-benar dikuasai anak didik yang mencakup aspek perkembangan anak didik baik seperti kognitif, afektif,maupun sensomotorik.
Dengan demikian guru hendaknya memiliki pengetahuan berbagai metode dan tehnik penilaian, sehingga ia dapat memiliki ketrampilan memilih dan menggunakan dengan tepat  metode dan tehnik yang dianggap paling sesuai dengan tujuan dan proses pembelajaran, serta  pengalaman belajar yang ditetapkan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun untuk dijadikan acuan bagi guru, tenaga kependidikan, dan penyelenggara pendidikan dalam melaksanakan penilaian pendidikan di PAUD KB Edelweis.
Dengan menggunakan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) diharapkan anak didik dapat tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin sehingga mutu pendidikan di PAUD KB Edelweis.
Dalam pelaksanaannya guru dapat mengembangkan penilaian sesuai dengan kemampuan, kebutuhan kondisi di PAUD KB Edelweis.

1 komentar: